Dengan teknik penggunaan modal yang baik dan benar maka keuntungan maupun kerugian dalam kegiatan trading dapat kita kendalikan. Berikut ini ada beberapa contoh teknik dalam manajemen modal.
Pyramiding
Pyraimding merupakan kebalikan dari cost-averaging. Jika pada cost averaging kita menambahkan satu posisi terbuka setiap kali mengalami kerugian, maka dalam pyramiding kita menambah posisi terbuka setiap kali mendapatkan keuntungan.
Cara kerja manajemen modal Martingale akan menjadi seperti ini:
1 lot transaksi loss x 50 points = -$500
2 lot transaksi loss x 50 points = -$1,000
4 lot transaksi loss x 50 points = -$2,000
8 lot transaksi loss x 50 points = -$4,000
16 lot transaksi profit x 50 points = +$8,000
Total lot = 31
Total Loss = -$7,500
Total Profit = +$8,000
Net Profit/ Loss = $500
Total Equity = $50,500
Teknik ini bagus jika kita pergunakan pada saat harga dalam keadaan trending.
Cost Averaging
Definisi paling mudah bagi metode manajemen modal ini adalah “menambah pada posisi rugi”. Sekilas, metode manajemen modal ini memiliki kemiripan yang sangat dengan Martingale Averaging, karena keduanya menitik beratkan penambahan posisi pada saat transaksi sebelumnya mengalami kerugian.Penambahan posisi yang terbuka ditambahkan dengan ukuran/volume yang sama setiap kali mengalami kerugian.
Martingale
Martingale mirip dengan cost-averaging. Tapi pada martingale, kita menambah posisi terbuka dua kali lipat dari posisi sebelumnya setiap kali mengalami kerugian.
Yang perlu diwaspadai adalah jika harga terus naik, maka kerugian yang diderita akan semakin besar. Teknik ini bagus jka pergunakan pada saat keadaan pasar yang sideway.
Anti-martingale
Anti-martingale justru mirip dengan pyramiding, dan merupakan kebalikan dari martingale, yaitu kita menambah posisi terbuka dua kali lipat dari posisi sebelumnya setiap kali mendapatkan keuntungan.
Kita harus terus memperhatikan pergerakan harga, jangan sampai berbaliknya arah membuat keuntungan yang sudah kita kumpulkan malah berubah menjadi loss.
Teknik ini bagus untuk dipergunakan pada saat pasar dalam keadaan trending.
Tapi ada satu metode lagi yang saya gunakan sampai detik ini yaitu :
Metode Fixed Fractional Position Sizing
Manajemen modal jenis ini beserta variasinya merupakan metode yang pernah terbanyak dan paling direkomendasikan oleh trader profesional dan mungkin kita disadari atau tidak telah menggunakan metode manajemen modal ini sejak lama.
Secara sederhana, Manajemen modal Fixed Fractional method adalah penentuan ukuran posisi secara tetap (fixed) berdasarkan persentase manajemen modal tertentu dari jumlah modal.
Sebagai contoh, katakanlah seorang trader memiliki modal $10,000 dan menggunakan Fixed Fractional Method 5%, maka ia tidak akan mau menerima resiko lebih dari $500 ($10,000 x 0.05) dalam setiap transaksi yang dilakukannya.
Semoga Bermanfaat.
Pyramiding
Pyraimding merupakan kebalikan dari cost-averaging. Jika pada cost averaging kita menambahkan satu posisi terbuka setiap kali mengalami kerugian, maka dalam pyramiding kita menambah posisi terbuka setiap kali mendapatkan keuntungan.
Cara kerja manajemen modal Martingale akan menjadi seperti ini:
1 lot transaksi loss x 50 points = -$500
2 lot transaksi loss x 50 points = -$1,000
4 lot transaksi loss x 50 points = -$2,000
8 lot transaksi loss x 50 points = -$4,000
16 lot transaksi profit x 50 points = +$8,000
Total lot = 31
Total Loss = -$7,500
Total Profit = +$8,000
Net Profit/ Loss = $500
Total Equity = $50,500
Teknik ini bagus jika kita pergunakan pada saat harga dalam keadaan trending.
Cost Averaging
Definisi paling mudah bagi metode manajemen modal ini adalah “menambah pada posisi rugi”. Sekilas, metode manajemen modal ini memiliki kemiripan yang sangat dengan Martingale Averaging, karena keduanya menitik beratkan penambahan posisi pada saat transaksi sebelumnya mengalami kerugian.Penambahan posisi yang terbuka ditambahkan dengan ukuran/volume yang sama setiap kali mengalami kerugian.
Martingale
Martingale mirip dengan cost-averaging. Tapi pada martingale, kita menambah posisi terbuka dua kali lipat dari posisi sebelumnya setiap kali mengalami kerugian.
Yang perlu diwaspadai adalah jika harga terus naik, maka kerugian yang diderita akan semakin besar. Teknik ini bagus jka pergunakan pada saat keadaan pasar yang sideway.
Anti-martingale
Anti-martingale justru mirip dengan pyramiding, dan merupakan kebalikan dari martingale, yaitu kita menambah posisi terbuka dua kali lipat dari posisi sebelumnya setiap kali mendapatkan keuntungan.
Kita harus terus memperhatikan pergerakan harga, jangan sampai berbaliknya arah membuat keuntungan yang sudah kita kumpulkan malah berubah menjadi loss.
Teknik ini bagus untuk dipergunakan pada saat pasar dalam keadaan trending.
Tapi ada satu metode lagi yang saya gunakan sampai detik ini yaitu :
Metode Fixed Fractional Position Sizing
Manajemen modal jenis ini beserta variasinya merupakan metode yang pernah terbanyak dan paling direkomendasikan oleh trader profesional dan mungkin kita disadari atau tidak telah menggunakan metode manajemen modal ini sejak lama.
Secara sederhana, Manajemen modal Fixed Fractional method adalah penentuan ukuran posisi secara tetap (fixed) berdasarkan persentase manajemen modal tertentu dari jumlah modal.
Sebagai contoh, katakanlah seorang trader memiliki modal $10,000 dan menggunakan Fixed Fractional Method 5%, maka ia tidak akan mau menerima resiko lebih dari $500 ($10,000 x 0.05) dalam setiap transaksi yang dilakukannya.
Semoga Bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar